Film horror di luar sana ada banyak sekali. Saking banyaknya, film horror dapat dikelompokan ke dalam beberapa sub-genrenya masing-masing. Namun membagi-bagi film horror ke dalam sub genre bukanlah hal mudah. Hal itu dikarenakan adanya tumpang tindih antara genre horror dengan genre lain seperti thriller dan sci-fi.
Todorov dalam buku Dominic Strinarti (2002) yang berjudul “An Introduction to Studying Popular Culture” membagi sub-genre film horror ke dalam tiga kategori besar, yaitu uncanny (gaib), marvelous dan fantastic.
- Uncanny (Gaib): Film yang dikategorikan dalam kelompok ini punya akhir yang mengandung unsur supranatural, yang terlihat tidak nyata, tidak mungkin atau tidak masuk akal. Penonton punya kesempatan untuk menjelaskan dengan cara mereka sendiri. Tetapi realitanya tetap tidak tersentuh. Contoh dari film bergenre ini adalah Taste of Fear (1961), Nightmare (1964), Psycho (1960).
- Marvelous Horror: Genre ini nampak tidak rasional dan sulit dipahami. Film hanya dapat dijelaskan dengan cara menerima lapisan realita yang kedua. Agar dapat memahami fenomena yang ada dalam film kita harus menerima "hukum alam baru" yang ditampilkan di dalam film. Film-film vampir, mayat hidup, zombi dan manusia serigala termasuk dalam genre ini.
- Fantastic Horror: Film bergenre ini tidak memberikan penjelasan yang jelas kepada para penontonnya. Semua alternatif diserahkan pada penonton, apa mau melihat fenomena dalam film sebagai kejadian paranormal atau halusinasi tokohnya saja. Fantastic horror mengangkat keraguan antara mana yang nyata dan mana yang fiksi. Contoh dari genre film ini adalah Shining (1980), Cat People (1942) The Innocents (1920) or I Walked With a Zombie (1943).
Dari ketiga kelompok besar itu, Torodov membagi lagi sub-genre film horror ke dalam delapan kategori, yaitu:
Rural Horror. Horror genre ini biasa mengambil setting di tempat yang jauh dari peradaban atau di daerah desa, kota terpencil. Biasanya mengandung unsur legenda lokal dan klenik. Contohnya Hills Have Eyes (1977, remake 2006, sequel 2007), The Evil Dead (1981),
Cabin Fever (2002), Deliverance (1972) atau Wrong turn (2003).
Cosmic Horror. Genre ini mengandung unsur Sci-Fi dan menampilkan emosi tokoh atas kejadian yang seharusnya tidak ia tahu. Ciri-cirinya mirip dengan kisah Lovecraft yang ditulis oleh Howard Philips. Di dalam bukunya, Philips menulis tentang peradaban yang datang dari luar angkasa, yang menaklukan bumi sebelum manusia.
Apocalyptic Horror. Bercerita tentang akhir dari dunia karena berbagai faktor. Oleh karena itu, bisa juga dikatakan cerita tentang kiamat. The Stand of The Cel karya Stephen King adalah salah satu yang masuk ke dalam genre ini.
Crime Horror. Campuran dari unsur cerita kriminal/detektif dan horror. Dasarnya adalah cerita kriminal yang tensinya semakin naik dengan adanya unsur horror. Contohnya adalah Resurrection (1999) dan Se7en
(1995).
Erotic Horror. Horror erotis menggabungkan tampilan sensual dengan bumbu atau elemen horror. Contoh yang paling terkenal dalam archetype ini adalah bumbu-bumbu seksual pada film-film vampir.
Occult Horror. Fokus genre ini adalah pada pengusiran setan (exorcism), kedatangan dajjal (antichrist), mistik, kutukan, aliran sesat dan apapun yang berbau okultisme. Film-film yang termasuk genre ini adalah The Exorcist (1973), Constantine
(2005) dan The Amityville Horror (2005).
Psychological Horror. Horror jenis ini berangkat dari ketakutan tokoh utama, perasaan bersalahnya, keyakinan dan emosinya yang tidak stabil. Contohnya The Sixth Sense (1999), The Blair Witch Project (1999) dan American Psycho (2000). Saya pernah mengulas film bergenre ini dalam Review Film: May (2002)
Surreal Horror. Horror surealis tidak hanya berfokus pada menceritakan kisah yang mengerikan, tetapi juga dapat mengganggu para penontonnya. Genre ini mengandung elemen-elemen surealisme seperti mimpi, keanehan dan fantasi. Contoh bagus untuk sub-genre ini adalah film dari David Lynch atau David Croneberg.
Visceral Horror. Dari semua sub-genre, yang ini adalah yang paling mengganggu dan mengejutkan. Genre ini penuh dengan darah, adegan sadis dan kebrutalan. Selain itu, di dalam sub-genre ini banyak ditampilkan adegan yang menjinjikan, pembunuhan paling keji bahkan pemotongan tubuh manusia yang paling jahat. Contoh film yang masuk kategori ini adalah The Texas Chainsaw Massacre (1974), Saw (2004) dan Hostel (2005).
Sebenarnya tidak berhenti sampai di situ. Saya juga menemukan daftar yang lebih rinci dan panjang tentang pembagian film horror dalam enam genre besar yang dilansir dari laman popcornhorror.com. Apa saja? simak penjelasan berikut.
Killer/Slasher
Film Slasher mungkin adalah yang paling populer dibanding genre horror lainnya. Genre ini dibintangi oleh pembunuh, biasanya psikopat yang karena alasan tertentu sengaja menghilangkan nyawa seseorang.
Classic Slasher
Film Slasher sebenarnya sudah lama ada, namun mulai populer lagi pada awal era 80an bersama dengan suksesnya film Halloween dan Friday the 13th. Sub-genre ini biasanya diwarnai adegan kejar-kejaran dan banyak sekali adegan pembunuhan. Remaja biasa jadi target para pembunuh dalam film ini.
- Halloween (1978)
- Friday the 13th (1980)
- A Nightmare on Elm Street (1984)
- Scream (1996)
Crime and Giallo
Crime dan Giallo adalah genre yang paling dekat dengan thriller. Pada film yang bergenre kriminal, ceritanya sebagian besar mengikuti investigasi polisi. Sedangkan istilah Giallo digunakan untuk mendeskripsikan genre horror kriminal yang populer di Italia pada tahun 80an. Genre ini berbeda dengan thriller karena sebagian besar cerita diwarnai oleh pembunuhan sadis.
- The Girl Who Knew Too Much (1963)
- The Bird with the Crystal Plumage (1970)
- Don’t Torture a Duckling (1972)
- Deep Red (1975)
Bumpkin and Redneck
Film-film yang termasuk dalam kategori sub-genre ini rata-rata percaya bahwa ada maniak gila yang hidup di pedesaan terpencil atau di hutan luas sana. Texas Chainsaw Massacre adalah film yang sukses mengusung sub-genre ini.
- Texas Chain Saw Massacre (1974)
- Hills Have Eyes (1977)
- Wrong Turn (2003)
- Wolf Creek (2005)
Home Invasion and Survival
Sesuai namanya, sub-genre ini berkutat pada cerita tokoh yang rumahnya kemasukan maling, pembunuh, dsb. Pelaku biasanya bertopeng atau tidak ditampilkan sama sekali. Contoh film terkenal dalam sub-genre ini adalah Scream atau Funny Games. Contoh lainnya yaitu:
- Them (2006)
- Inside (2007)
- The Strangers (2008)
- You’re Next (2013)
Monster/Creatures
Genre monster sudah mulai muncul pada tahun 1910an. Versi pertama dari King Kong dan Frankenstein dianggap sebagai horror klasik genre ini. Saat ini, genre monster dibagi lagi ke dalam beberapa sub-genre yang beragam.
Classical Monster and Mythological Creatures
Sub-genre ini mendapat inspirasinya dari makhluk-makhluk pada masa awal roman (Frankenstein tahun 1818 dan The Iinvinsible Man di tahun 1897) atau dari mitos dan legenda yang terkenal seperti Bigfoot dan Bogeyman. Monster-monster dari dunia fantasi seperti Troll, Naga, dsb juga masuk dalam sub-genre ini.
Bisa juga dibilang sebagai monster standar. Pembuat film saat ini gemar menciptakan monster baru dalam filmnya. Karakter yang biasa dimiliki monster-monster ini adalah agresif dan suka daging manusia.
- Pumpkinhead (1988)
- Tremors (1990)
- Feast (2005)
- The Host (2006)
Small Creatures
Sebenarnya film horror yang menampilkan makhluk-makhluk mini sebagai sumber ketakutannya dapat dikelompokan ke sub-genre mitologi, karena makhluk yang biasa muncul adalah Ghouls, Troll, dsb. Namun film bergenre small creatures atau makhluk mini punya keunikan tersendiri. Karena bentuknya yang kecil, film-film bergenre ini seringkali mengandung unsur komedi. Untuk alasan yang tidak diketahui, film-film ini biasanya buruk dan diikuti dengan sequel yang jelek juga.
- Gremlins (1984)
- Ghoulies (1985)
- Critters (1986)
- Trolls (1986)
Sci-Fi Monsters and Aliens
Monster-monster yang ada pada genre ini biasanya muncul karena bencana nuklir, eksperimen ilmu pengetahuan, spesies yang berevolusi, dsb.
Genre ini diawali dengan kemunculan King Kong dan akhirnya mulai terkenal di Asia khususnya Jepang dengan Godzilla (1954) dan Gamera (1956) nya. Film bergenre giant monster biasa diwarnai dengan adegan penghancuran kota oleh monster-monster besar.
- King Kong (1933)
- Godzilla (1954)
- Attack of the 50 feet woman (1958)
- Cloverfield (2008)
Nature and Animal
Horror yang muncul dalam sub-genre ini berasal dari makhluk-makhluk yang hidup di alam. Biasanya predator seperti buaya dan hiu, namun tidak menutup kemungkinan juga binatang-binatang kecil seperti burung, serangga dan anjing. Hampir semua hewan di dunia ini ada film horrornya loh! Tidak hanya itu, tumbuhan juga tidak luput dari sub-genre ini.
Werewolf (manusia serigala) adalah manusia yang berubah menjadi serigala buas setelah terinfeksi virus lycanthropic atau terkena kutukan. Karena kutukan werewolf itu sering terjadi karena tragedi, film bergenre ini juga menjadi sedikit romantis. Film-film werewolf sering menampilkan adegan perubahan dari manusia menjadi serigala.
Vampir adalah makhluk mistis yang muncul di berbagai cerita rakyat. Saat ini, konsep vampir sangat identik dengan Drakula dari novel Bram Stoker di tahun 1897. Di film-film horror, vampir biasa digambarkan haus darah dan sensitif terhadap cahaya matahari. Lainnya tergantung dari film horror itu sendiri, ada yang menggambarkan vampir yang alergi dengan bawang putih, gigitannya bisa membuat orang lain jadi vampir juga, mati jika hatinya ditusuk, dsb.
- Nosferatu (1922)
- Dracula (1931 & 1992)
- Fright Night (1985)
- 30 Days of Night (2007)
Zombie/Virus
Zombie
Zombi klasik biasanya muncul dari makam orang yang telah meninggal atau akibat dari gigitan zombi lain. Dalam banyak kasus, mereka sudah tewas atau dapat dikatakan menjadi mayat hidup. Mereka biasanya lambat, bodoh dan berjumlah banyak. Film White Zombie (1932) merupakan film zombi pertama.
- Night of the Living Dead (1968)
- Let Sleeping Corpses Lie (1974)
- Dawn of the Dead (1978)
- Zombie (1979)
Virus
Genre ini mirip dengan genre zombi sebelumnya, hanya saja dalam genre ini, zombi (atau makhluk yang mirip zombi) muncul karena infeksi virus. Virusnya pun bisa bermacam-macam dan tersebar dengan media yang beragam pula. Tengok saja Pontypool (2008) yang virusnya tersebar melalui kata, Rammbock (2010) dari adrenalin dan The Signal (2007) dari sinyal TV.
- Shivers (1975)
- Resident Evil (2002)
- 28 Weeks Later (2007)
- Pontypool (2008)
Paranormal
Ketakutan akan hal-hal di luar nalar adalah topik horror yang klasik. Makhluk-makhluk yang biasa menjadi sumber ketakutannya adalah hantu, iblis dan bahkan penyihir.
Ghost and Spirits
Dalam film-film horror, hantu, arwah dan roh biasanya muncul dari jiwa-jiwa manusia yang sudah meninggal tetapi masih ada di dunia (biasanya karena urusan yang belum tuntas atau untuk balas dendam). Mereka tidak menuju alam akhirat dan hadir di bumi ini untuk menakuti manusia.
- Poltergeist (1982)
- The Frighteners (1996)
- Ju-On (2002)
- Mama (2013)
- The Wig (2005)
Haunted House
Nama sub-genre ini sudah mewakili cerita yang ditawarkan. Perbedaan sub-genre ini dengan genre hantu adalah roh yang menjadi sumber ketakutan tinggal di dalam rumah dan tidak akan mengganggu jika tidak didatangi.
- House on Haunted Hill (1959)
- The Haunting (1963)
- Hausu (1977)
- The Amitville Horror (1979)
- 1408 (2007)
Possesion
Pada sub-genre ini salah seorang tokoh dalam film akan dirasuki oleh arwah jahat atau iblis yang akan membuatnya kesurupan. Sub-genre ini meraih kesuksesannya dalam film Exorcist (1973).
- The Exorcist (1973)
- The Exorcism of Emily Rose (2005)
- The Rite (2011)
- Possession (2012)
Devil, Demon and Hell
Agama sering menjadi inspirasi film horror. Biasanya yang menjadi sumber ketakutan adalah figur-figur jahat yang dikisahkan dalam kitab seperti setan, iblis dan bahkan neraka. Sub-genre ini sering tumpang tindih dengan sub-genre possesion dan zombi.
- The Beyond (1981)
- Demons (1985)
- Prince of Darkness (1987)
- Devil (2001)
- Drag Me To Hell (2009)
Witches and Occults
Penyihir yang biasa ada di film horror adalah penyihir wanita, tetapi ada juga yang pria (Warlock (1989)). Sifat yang dimiliki oleh mereka biasanya jahat, tak kenal ampun dan sering menyalahgunakan kekuatan supernatural untuk hal tercela.
- Black Sunday (1960)
- Suspiria (1977)
- The Blair Witch Project (1999)
- Lord of Salem (2012)
Supernatural Power
Sub-genre ini sering dibintangi oleh pahlawan (biasanya remaja atau anak-anak) yang memiliki kekuatan supernatural. Tapi karena tidak bisa mengendalikan kekuatan tersebut, hal buruk dan mengerikan sering terjadi.
- Carrie (1976)
- Scanners (1981)
- Firestarter (1984)
- Dark Touch (2014)
Psychological Horror and Thriller
Genre ini adalah yang paling realistis dibanding genre-genre horror lain karena berhubungan dengan emosi manusia, misalnya orang yang sakit jiwa atau terjebak dalam situasi-situasi genting. Film bergenre ini membangun ketakutannya dari tekanan-tekanan psikologis.
Madness and Paranoia
Pikiran manusia itu sulit ditebak dan sulit dipahami. Genre ini hadir untuk mengingatkan kita akan hal itu. Seringkali tumpang tindih dengan genre slasher, tetapi pada nyatanya berbeda karena genre ini lebih menekankan pada kegilaan bukan pembunuhan.
- Psycho (1960)
- Fraitly (2001)
- A Tale of Two Sisters (2003)
- The Ward (2010)
- Possum (2018)
Phobia and Isolation
Cerita yang ditawarkan sub-genre fobia dan isolasi adalah ketika posisi manusia berada pada ketakutannya yang terbesar. Yang paling sering yaitu ketakutan akan ruang sempit (claustrophobia).
Genre ini sebenarnya mirip-mirip dengan beberapa genre yang telah disebutkan di atas. Perbedaannya genre ini lebih fokus pada memperlihatkan kebrutalan, darah dan hal-hal yang menjijikan.
Splatter
Splatter (muncratan darah) adalah istilah standar yang digunakan untuk mendeskripsikan film gore (sadis). Meskipun penekanannya ada pada adegan yang mengerikan, film splatter berbeda dengan film torture (penyiksaan). Splatter lebih mengedepankan grafis dalam adegan-adegan gore, tetapi tidak fokus pada eksploitasi korban.
- Blood Feast (1963)
- The Last House on the Left (1972)
- I Spit on Your Grave (1978)
- Battle Royale (2000)
Torture
Film torture berkaitan erat dengan splatter, tetapi fokusnya berbeda. Fokus film torture adalah penyiksaan para korbannya, baik yang punya tujuan (seperti Saw atau Martyrs) atau untuk kesenangan antagonis belaka (Hostel, Guinea Pig). Film-film ini biasanya berkaitan dengan cerita orang tidak waras yang menjadikan orang-orang tak bersalah sebagai korban mereka.
- Guinea Pig I & II (1985)
- Saw (2004)
- Hostel (2005)
- Martyrs (2008)
Extreme
Sub-genre ini berada melampaui film splatter dan torture. Film bergenre ekstrem akan menyajikan adegan paling keji, brutal, sakit, tidak manusiawi bahkan paling jahat yang bisa dilakukan manusia. Tema yang sering diangkat oleh film-film ini adalah pemerkosaan, nekrofilia (kecintaan terhadap mayat), koprofilia (kecintaan terhadap kotoran manusia), dsb.
Film bergenre kanibal sebagian besar datang dari Italia pada akhir tahun 70an hingga awal 80an. Adegan kekerasan yang ekstrem, kebiadaban bahkan pembunuhan hewan yang sesungguhnya sering terlihat pada film-film bergenre ini.
- Man From Deep River (1973)
- Last Cannibal World (1977)
- Cannibal Holocaust (1980)
- Cannibal Ferox (1981)
Sub-Genre Lainnya
Beberapa daftar di bawah ini sebenarnya bukanlah genre, melainkan langgam horror (horror style). Misalnya komedi, tentu ini sebuah genre, tetapi komedi dapat ditemukan pada berbagai sub-genre yang telah dijelaskan di atas, zombi (Shaun of The Dead), hantu (The Frighteners), monster (Troll Hunter).
Comedy Horror
Banyak contoh film-film yang telah dijelaskan di atas memiliki unsur komedi. Tetapi hanya beberapa saja yang menjadikan komedi fokus utama. Contoh beberapa film horror yang memiliki inti komedi adalah:
- The Little Shop of Horrors (1960)
- Braindead (1992)
- Shaun of the Dead (2004)
- Tucker and Dale vs Evil (2010)
- One Cut of The Dead (2017)
Post Apocalyptic and Sci-Fi
Horror dan Sci-Fi punya hubungan kuat dan sering berinteraksi antara satu dengan lainnya. Lagi-lagi banyak film horror yang mengandung unsur Sci-Fi tapi tidak menjadi fokus utamanya. Mereka tidak masuk kategori sub-genre ini. Jika kamu penasaran dengan film-film sub-genre sci-fi horror, film dari David Cronenberg adalah pilihan bagus.
- Invasion of the Body Snatchers (1956)
- Videodrome (1983)
- Event Horizon (1987)
- Doomsday (2008)
Teen Horror
Teen horror sering tumpang tindih dengan genre slasher, monster dan juga vampir. Biasanya film bergenre ini sangat murahan, ceritanya selalu dibintangi oleh sekelompok remaja bodoh, romansa kekanak-kanakan dan hampir seluruhnya happy ending, namun dipaksakan.
Biasanya berkaitan dengan cerita vampir. Ada juga beberapa pengecualian seperti Warm Bodies (2013).
Bocah polos seringkali menaburkan bumbu kengerian dalam film horror. Bocah-bocah mengerikan sebenarnya bukan sub-genre tersendiri, melainkan hanya tema yang sering diulang-ulang dalam film horror.
Horror gotik sebenarnya lebih mendeskripsikan suasana atau atmosfer yang bercampur antara kegelapan yang seram dengan melankolis dan romantik. Sering berhubungan dengan budaya gotik, inspirasi utama sub-genre ini adalah tokoh Dracula milik Bram Stoker dan Franskenstein milik Mary Shelley.
- The Woman in Black (2012)
- Dracula (1992)
- Interview with a Vampire (1994)
- Sleepy Hollow (1999)
Body Horror
Pusat cerita dari sub-genre body horror adalah tubuh manusia, biasanya mencangkup perubahan bentuk tubuh, pembusukan atau penghancuran.
Itulah beberapa genre dan sub-genre film horror yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini. Daftar ini bisa makin panjang lagi seiring dengan perkembangan film horror di dunia. Yang mana favoritmu? Kalau saya lebih ke horror psikologis, monster dan hantu. Film splatter, ekstrem dan torture mungkin akan menjadi genre yang paling saya hindari.
Keren reviewnya .. Request genre lain juga dong jod
ReplyDeleteHehe, Thank You Baby. Genre di luar Horror ya? Siap nanti diusahakan
ReplyDelete