Review Film: A Tale of Two Sisters (2003)

"Very Traumatic"
Genre: Psychological Horror, Drama
Durasi: 1 Jam 55 menit
Tahun Rilis: 2003

Sinopsis

Dua orang kakak-beradik bernama Soo-mi (Soo-jung Lim) dan Soo-yeon (Geun-youn Moon) baru pulang dari rumah sakit dan diantarkan kembali ke rumah oleh ayah mereka (Kap-su Kim). Kehidupan mereka di rumah nyatanya tidak lebih bahagia dibanding kehidupan di rumah sakit. Kedua kakak-beradik itu terpaksa tinggal bersama ibu tiri (Jung-ah Yum) yang kejam. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka dan sang ayah tidak bisa berbuat banyak. Tanpa disadari setelah kepulangan kedua gadis itu, kejadian-kejadian aneh sering muncul. Apa yang sebenarnya terjadi? Rahasia apa yang dipendam keluarga tersebut?

Ulasan

Satu lagi horror dari negeri gingseng yang perlu mendapat perhatian dari penggemar horror. A Tale of Two Sisters menyajikan cerita hubungan kakak-beradik yang begitu dekat. Di sepanjang film saya merasakan keahangatan hubungan antara Soo-mi dan Soo-yeon. Apalagi dengan paras Soo-yeon yang begitu cantik dan lugu, membuat saya iba ketika beberapa kali ia mendapat perlakuan kasar dari ibu tiri. Meskipun begitu, Soo-mi selalu hadir di sana untuk menolong adiknya. Sang ayah tidak mampu berbuat banyak, kebingungan akan semua hal yang terjadi sampai-sampai membuatnya berlaku tidak peduli. 

A Tale of Two Sisters memberikan nuansa horror yang berbeda bagi saya. Jika kamu adalah penggemar Insidious, Conjuring dan horror Hollywood mainstream lainnya, mungkin akan merasa bosan di paruh awal film karena tidak menyajikan banyak adegan menegangkan. Maklum saja, A Tale of Two Sisters merupakan horror psikologis yang membangun tensinya dari cerita dan konflik antar tokoh. Tapi yakin deh, jika kamu terus mengikuti ceritanya sampai akhir, niscaya matamu akan berkaca-kaca bersamaan dengan masuknya perasaan tidak enak yang cukup mengganggu. 

Film ini bukanlah tipe film yang sekali tonton habis. Masih ada tanda tanya - tanda tanya yang baru dapat terjawab jika kita menonton untuk kedua kali atau ketiga kalinya. Banyak kepingan puzzle dan detail-detail penting yang terlewat oleh saya ketika pertama kali menonton. Ketika menonton kedua kalinya, teka-teki itu baru terjawab dan membuat saya semakin merinding. A Tale of Two Sisters memberi kesempatan kepada penonton untuk menebak-nebak kelanjutan cerita, tetapi tebakan seringkali dipatahkan oleh adegan yang muncul selanjutnya. 

Setelah selesai menonton, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari soundtracknya. Bener deh, soundtrack film yang berjudul "Lullaby" ini benar-benar membekas dan berkesan banget. Melodinya menyayat hati dan entah kenapa pas sekali digunakan untuk film ini. Film sepanjang hampir dua jam ini hanya menggunakan satu soundtrack saja, sisanya adalah suara-suara alam dan kesunyian. Meskipun begitu, soundtrack tidak digunakan secara berlebihan. 

Sejauh ini, A Tale of Two Sisters merupakan film horror Korea favorit saya. Memang tidak banyak adegan menegangkan yang disajikan dalam film, tetapi efek mengganggunya bisa menempel lama. Apalagi kalau saya mendengarkan ulang soundtrack "Lullaby" ingatan dalam film langsung muncul kembali. Bagi kalian yang tertarik menonton film horror Asia, A Tale of Two Sisters wajib menjadi urutan pertama watch list kalian. 

| Baca Juga: Rekomendasi 20 Film Hantu Seram Asia (Tahun 1977-2014) 

Memorable Scene (Spoiler)

  • Penampakan wanita di kamar Soo-mi
  • Adegan makan malam (awkward sekali)
  • Penampakan di bawah wastafel
  • Soo-yeon yang dikurung di lemari
  • Kenyataan-kenyataan yang baru diketahui Soo-mi
  • Hantu yang mengganggu ibu tiri 
  • Endingnya

Trivia

Kisah A Tale of Two Sisters mendapat inspirasi dari cerita rakyat Korea yang berjudul Janghwa Hongryeon jeon (Kisah Janghwa dan Hongryeon). Cerita diawali dari seorang pria bernama Bae yang istrinya bermimpi didatangi malaikat yang memberikan bunga yang cantik. Sembilan bulan kemudian ia melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Janghwa (mawar merah). Dua tahun setelahnya lahir adik dari Janghwa yaitu Hongryeon (teratai merah). Sayangnya sang ibu meninggal ketika Hongryeon berumur 5 tahun. Lalu Bae menikah lagi untuk melanjutkan kehidupannya. Ibu tiri baru mereka punya rupa yang buruk dan berhati jahat. Dia membenci kedua anak tirinya, namun selalu menyembunyikan perasaan tersebut. Hingga suatu saat sang ibu tiri melahirkan anak laki-laki tiga kali berturut-turut. Merasa punya kuasa lebih, ibu tiri kemudian menyiksa Janghwa dan Hongryeon terus-menerus, namun kedua gadis itu tidak pernah memberi tahu ayahnya. 

Ketegangan memuncak ketika Janghwa sudah bertunangan dan siap untuk menikah. Ayahnya memerintahkan istri kedua untuk merencanakan pesta pernikahan. Ibu tiri jadi kesal, ia tidak ingin menghabiskan uang sepeserpun untuk Janghwa. Jadi dia mulai memikirkan rencana kotor. Pada suatu malam, ketika Janghwa sedang tidur, ibu tiri memerintahkan anak tertuanya untuk meletakan tikus botak mati di kasur Janghwa. Pada pagi harinya, ibu tiri mengajak suaminya menuju kamar Janghwa karena ia mendapat mimpi buruk tentang putri tiri tertuanya. Ketika ia menarik selimut Janghwa, sesuatu yang mirip janin yang keguguran terlihat dan membuat semua orang di ruangan kaget. Ibu tiri menuduh Janghwa sebagai wanita jalang yang telah menggugurkan kandungannya. Sang ayah percaya dan Janghwa bingung harus berbuat apa. Ia berlari ke kolam kecil dekat rumahnya. Akhrinya ibu tiri memerintahkan anak tertuanya untuk mengikuti Janghwa dan mendorongnya ke kolam. Begitu Janghwa tenggelam, dari kolam muncul macan yang menyerang anak tertua ibu tiri yang membuat satu kaki dan satu tangannya lepas. 

Ibu tiri sudah dapat apa yang ia mau (membunuh Janghwa), tetapi ganjarannya adalah kematian putranya sendiri. Dia marah dan melampiaskan kemurkaannya pada Hongryeon. Karena tidak kuat dengan perlakuan sang ibu, apalagi ditinggal mati oleh saudarinya sendiri, Hongryeon mengikuti jejak kakaknya dan tubuhnya ditemukan tenggelam di tempat yang sama dengan Janghwa. 

Rating

A Tale of Two Sisters relatif aman untuk ditonton semua kalangan.

IMDB : 7,2/10
Rottentomatoes : 7,1/10
My Rating : 8,2/10

Comments