Review Film: The Wig (2005)

"Horror dari  Seonggok Rambut"

Genre: Horror, Drama
Durasi: 1 Jam 46 menit
Tahun Rilis: 2005

Sinopsis

Film The Wig menceritakan tentang hancurnya hubungan dua orang kakak-beradik perempuan bernama Ji-hyeon (Seoun Yu) dan Su-hyeon (Min-seo Chae). Ji-hyeon adalah seniman yang kehilangan suaranya karena kecelakaan misterius. Pertunangannya dengan Jeong-seong Lee (Jung-sung Lee) juga berakhir setelah peristiwa itu. Sedangkan Su-hyeon sang adik menderita kanker dan terpaksa dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan. 

Karena nyawanya yang nyaris tak tertolong, Ji-hyeon memutuskan untuk membawa pulang adiknya dan menciptakan kenangan bersama sebelum adiknya meninggal. Dia menghadiahi Su-hyeon sebuah wig untuk menutupi kebotakan akibat pengobatan, namun tanpa disangka, wig tersebut ternyata memiliki kutukan. Hidup mereka berdua pun semakin hancur karena keberadaan wig itu. 
Lihat trailernya di sini.

Ulasan

Film The Wig diawali oleh adegan yang cukup menegangkan. Kamu akan melihat jari seorang penjahit tertusuk jarum mesin jahit hingga mengeluarkan darah yang terlihat sangat real. Kelihatan menjanjikan bukan? Apalagi CJ Entertainment (yang bekerja sama juga dengan Indonesia dalam film "Pengabdi Setan" dan "Dreadout") juga turut andil dalam produksi film ini. Namun ekspektasi saya tidak sesuai kenyataan, meskipun film ini tidak bisa dikatakan buruk juga, hanya kurang greget.  

Tempo cerita The Wig terkesan lambat dan mondar-mandir. Film terlalu fokus pada drama antara hubungan Ji-hyeon dan Su-hyeon dan mengesampingkan adegan-adegan horror. Ini terlihat jelas di bagian pertengahan film yang lebih fokus pada mempertontonkan hubungan kakak-beradik yang rusak. Bahkan saya kesulitan untuk mengingat adegan apa saja yang membekas selain kecelakaan Ji-hyeon yang membuat pita suaranya rusak di pertengahan film. 

Meskipun drama dalam film terkesan tidak ada henti-hentinya, namun akting para pemain tetap harus diacungi jempol. Apalagi Su-hyeon yang rela menggunduli rambutnya (saya yakin dulu wanita ini berambut) untuk syuting film ini. Dalam beberapa scene, ekspresinya yang menunjukan keputusasaan dan kehilangan harapan hidup juga benar-benar meyakinkan. Sedangkan Ji-hyeon cukup piawai dalam memerankan gadis bisu. Lucunya, saya baru menyadari bahwa Ji-hyeon bisu di pertengahan film. Mungkin karena Ji-hyeon lebih sering menulis dibanding menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi jadi saya tidak langsung sadar. 

Setelah melewati drama-drama yang agak melelahkan, sampailah kita pada endingnya. Harus saya akui, ending film The Wig memang agak twisted dan tidak disangka-sangka. Ini juga yang membuat saya flashback ke dialog yang agak bodoh antara Su-hyeon dan Jeong-seong di awal film, begini kira-kira "Apa kau menyukaiku? aku juga wanita". Dialog bebal ini ternyata petunjuk untuk ending film. Yang membuat saya mengernyitkan dahi lagi adalah keputusan Ji-hyeon dalam menyelesaikan masalah. Terlihat tidak masuk akal, tapi siapa peduli, namanya juga film horror. 

Hal lain yang patut diapresiasi dari film ini adalah latar musiknya. Saya suka bagian piano pada beberapa scene. Mengingatkan saya pada soundtrack A Tale of Two Sister (2003) yang sangat klasik.

Ya, itulah review dari saya. Film ini memang terkesan menampilkan drama yang bertele-tele dan tidak memiliki adegan gore yang membekas selain openingnya. Akan tetapi jika kamu belum pernah menonton horror dari negeri gingseng dan tertarik untuk mencicipinya, film horor Asia ini dapat menjadi salah satu kandidat pilihanmu. 

Memorable Scene (Spoiler)

  • Jari yang tertusuk jarum di awal film (ngilu euyyy..)
  • Kecelakaan misterius yang menimpa Ji-hyeon
  • Pil-pil yang keluar dari kepala Su-hyeon
  • Endingnya

Rating

Ada beberapa adegan yang menampilkan ketelanjangan dari beberapa tokohnya (lebih banyak dari belakang). Selain itu juga ada adegan ranjang. Meskipun hanya sekelebat saja, saya rasa tidak aman untuk ditonton anak usia di bawah 17 tahun. Selengkapnya lihat di sini
IMDB : 5,5/10
Rottentomatoes (Audience Score) : 3,1/5
My Rating : 5/10



  

Comments