Review Film: House (1977)

"Horror Konyol yang Unik"
Genre: Horror, Fantasy, Comedy
Durasi: 88 menit
Tahun Rilis: 1977

Sinopsis

Oshare (Kimiko Ikegami) kecewa dengan keputusan sang ayah (Saho Sasazawa) untuk menikah lagi dengan Ryouko Ema (Haruko Wanibuchi). Untuk mengobati kekecawaannya itu, ia memutuskan untuk pergi mengunjungi bibinya bersama dengan enam orang teman yaitu Kungfu (Miki Jinbo), Fantasy (Kumiko Ohba), Prof (Ai Matsubara), Mac (Meiko Satou), Melody (Eriko Tanaka) dan Sweet (Masayo Miyako). Namun tanpa disangka-sangka, hal aneh mulai mengganggu mereka setibanya di rumah bibi Oshare. 

Ulasan

Setelah menonton House (atau Hausu dalam bahasa Jepang), saya mendapatkan pengalaman menonton yang berbeda. Sebenarnya ide cerita yang ditawarkan biasa saja, sekelompok remaja putri yang berkunjung ke rumah angker dan akhirnya dihantui, sudah banyak film horor sekarang yang menggunakan ide tersebut. Yang membuat film ini unik adalah penyajiannya yang belum pernah saya lihat di film horor manapun. 

Film ini banyak menggunakan efek yang mirip dengan game di Nitendo. Bahkan untuk pemandangan di kereta pun, efek-efek semacam ini dipakai. Beberapa transisi antar adegan juga masih terasa aneh karena mungkin masih menggunakan teknik lama. Latar tempatnya terlihat tidak realistis, tapi tetap indah. Menurut saya ini bukan kekurangan, melainkan kelebihan yang membuat film ini original dan kelihatan "Jepang banget". Banyak adegan-adegan (seperti adegan piano) yang kelihatannya aneh dan konyol, namun menempel terus di ingatan. 

Tokoh-tokoh dalam film juga dibuat menarik. Nama-nama tokohnya mewakili karakter yang mereka miliki. Oshare/Gorgeous si jelita, Mac si doyan makan, Fantasy yang gemar mengkhayal, Prof si kutu buku, Sweet suka bersih-bersih, Melody pemain piano dan Kungfu kamu pasti bisa menebak keahlian apa yang dia miliki kan? Yup, bela diri. Akan tetapi penokohan karakter-karakter tersebut kurang kuat di awal. Saya baru dapat mengenali mereka di bagian pertengahan film. 

Kelemahan lain dari film ini menurut saya adalah musik latarnya yang agak mengganggu di beberapa scene. Seperti ketika Kungfu menunjukan kebolehannya. Mungkin musik-musik semacam itu dianggap menarik pada masanya, jadi digunakan terus. Akan tetapi untuk musik yang dimainkan Melodi di Piano dan diputar terus di sepanjang film masih enak terdengar. 

Satu hal yang saya sadari ketika menonton House adalah gaya rambut para pemainnya yang masih jadul. Ya terang saja, film ini dirilis pada tahun 1977, sudah lama sekali. Gaya rambut poni rata yang biasa jadi tren di kalangan idol Jepang saat ini mungkin belum dikenal. Tapi mereka tetap kawaii kok, tidak kalah dengan idol Jepang sekarang.  

Akhirnya, Hausu memang menyajikan banyak adegan konyol, kartunis dan bahkan aneh. Tapi itu justru yang paling diingat dari film ini. Film ini tetap fun untuk ditonton dan dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi para penggemar horror. 

Memorable Scene (Spoiler)

  • Kepala Mac yang menggigit bokong Fantasy
  • Bola mata di mulut bibi Oshare
  • Sweet yang kejatuhan matras
  • Melodi yang dimakan piano
  • Kungfu yang dimakan lampu
  • Tubuh Sweet di jam besar
  • Ryouko yang terbakar di akhir film

Trivia

Menurut sang sutradara Nobuhiko Ôbayashi, Hausu adalah film Jepang pertama yang menggunakan efek video, yang diterapkan pada adegan bawah air. Ini membuat para gadis yang tenggelam seolah larut. Efek menggunakan efek kunci kroma (Chroma Key Effect) sederhana (sumber: imdb.com

Rating

Film Hausu banyak menampilkan ketelanjangan perempuan yang tidak merujuk ke hal seksual. Meskipun begitu, tetap tidak layak tonton bagi penonton di bawah 17 tahun. Selengkapnya lihat disini.

IMDB : 7,4/10
Rottentomatoes : 7,1/10
My Rating : 7,8/10 

Comments

  1. The Gambling Gods - DrmCD
    At The Gambling Gods, we provide an extensive 광주광역 출장마사지 gambling 진주 출장마사지 database of the most popular casino 진주 출장샵 games such as Slots, Blackjack, 창원 출장마사지 Roulette, 경상북도 출장안마 Slots, and more.

    ReplyDelete

Post a Comment